My Digital Note

Sebagai mahasiswa yang belum genap sebulan menyandang status ‘tingkat-akhir’ sebenernya saya memang belum menemukan kesibukan yang berarti layaknya ‘tingkat-akhir’. Tapi tugas-tugas yang tiada henti menghampiri memang sedikit bikin mumet hati dan pikiran sampai pada akhirnya nyari pelarian (red: hangout ) ke tempat yang mungkin bisa sedikit menyegarkan kembali pikiran yang udah kotor akibat deadline tugas yang gak tahu diri ini. Walaupun sebenernya saya bukan tipikal orang yang hobi nongkrong rame-rame tapi setidaknya ngumpul bareng sama temen deket bisa sedikit mengurangi beban di hati lah. Duelaahh…. Beberapa minggu terakhir ini saya sering banget ikut nongkrong temen-temen di salah satu tempat yang hampir menjadi favorit masyarakat khususnya mahasiswa yang letak kampusnya tidak jauh dari tempat tersebut, Angkringan Nasi Kucing 78 “Mas Agil” namanya. Lokasinya ada di Jalan Surya Sumantri Bandung, tempatnya memang strategis sih soalnya deket banget sama beberapa Un

All Crew - Team 1 Kiri-Kanan (Berdiri) Saya, Kak Tata, Cerysa, Dewi, Fannisa, Kak Ari. Kiri-Kanan (duduk) Kak Eko, Bang Roland, Fahmi, Kak Riyan. Sabtu, 12 September 2015 (hari kedua workshop) akhirnya tiba. Ini hari yang pasti paling ditunggu oleh semua peserta workshop, karena pada hari ini adalah eksekusi langsung di lapangan setelah pemberian materi sehari sebelumnya. Tentu saja dengan persiapan yang semaksimal mungkin kelompok saya sudah siap untuk liputan pada hari tersebut. Kita flashback dulu ya…. Malam sebelumnya kami berkesempatan untuk survey terlebih dahulu ke tempat zumba dance yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Jatinangor, gak semua ikut sih hanya beberapa orang saja termasuk saya. Waktu pertama kali masuk ke arena tempat zumba tersebut kami langsung di sambut dengan aroma keringat-keringat segar yang semerbak. Karena tempat zumba ada di lantai dua gedung tersebut dan tempatnya sedikit sempit maka yang survey ke lantai dua hanya saya, Cerysa, Kak Ar

Keluarga Besar Workshop Trans7 Eksis Abis Bandung Sumber : Twitter Trans7 Hampir setiap orang di dunia ini pasti pernah mengikuti kegiatan workshop, tapi mungkin hanya sebagian kecil orang yang akan merasa susah-move-on-dari-workshop . Salah satunya saya nih, yang masih kepikiran terus sisa-sisa kenangan workshop satu minggu yang lalu #cadaaaas. Jadi tuh tanggal 11-12 September 2015 kemarin tim Redaksi Trans7 kerja sama bareng Himpunan Mahasiswa Jurnalistik Unpad Jatinangor ngadain workshop tentang dunia jurnalistik khususnya pada bidang media massa pertelevisian buat mahasiswa ataupun umum. Karena kuliah di Unpad jurusan jurnalistik adalah mimpi saya yang tak kesampaian tentu saja ini adalah kesempatan emas yang tidak mungkin saya lewatkan begitu saja, walaupun cuma dua hari seengganya ngerasain lah nginjek gedung fikom Unpad. Kebayang gak sih kalo anak jurusan jurnalistik aja mesti melawati berpuluh-puluh sks untuk bisa mengerti dunia jurnalistik, sedang

Di dieu mana yeuh urang Bandung anu budak Instagram pisan? Tah dina kasempatan ayeuna sim kuring bade ngabahas saalit perkawis tempat foto-foto anu paling sering di lebetkeun kana Instagram ku rerencangan sim kuring, janten pembukaanna ngangge bahasa Sunda supados karaos ‘Bandung Pisan’ tapi saterasna mah ngengge bahasa Indonesia wae da geuning kagok nya nyerat ngangge bahasa daerah teh duh. Jadi ini dia nih enam tempat foto ter-mainstream yang biasanya paling sering saya lihat di upload di Intagram teman-teman saya. Jembatan Cinta-Situ Cileunca Sumber: weekend travel Jembatan ini terletak di Situ Cileunca daerah Pangalengan Kab. Bandung Selatan. Jadi jembatan ini tuh di bangun untuk mempermudah akses dua desa yang terletak di sana namun sekarang tempat ini seolah beralih fungsi menjadi tempat wisata dan pastinya tempat foto ter-mainstream yang sering di upload ke Instagram. Sebenarnya sih namanya bukan “Jembatan Cinta”  ya tapi dikarenak