Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

[CERPEN] Januari

Januari Oleh: Shela Gumilang Hari itu adalah hari ke empat di bulan Januari saat tanpa sengaja kita dipertemukan kembali di alun-alun kota setelah beberapa bulan tak bersua. Saat itu ku pikir rasaku padamu tak lagi sama seperti dulu, ku kira aku sudah mati rasa padamu, namun nyatanya setelah melihat senyummu itu hari-hariku seperti menjadi rusak dibuatnya. Hanya karena seulas senyum, aku dibuat menggila karenanya. Tapi apa kau tahu bahwa setelahnya juga aku merasa sakit? Sungguh tak ada yang lebih sakit ketika kita harus bertemu kembali namun seolah sebelumnya tak pernah terjadi apa-apa diantara kita. Kau hanya tersenyum kepadaku, lalu aku merasa semakin tak waras karenanya dan kau pergi lagi begitu saja tanpa sepatah kata pun. Aku melihatmu melangkah pergi saat itu, berjalan melewatiku tanpa sedikit pun ingin menatapku lagi sedangkan lidahku kelu tak mampu hanya sekedar untuk memanggil namamu. Hari berganti hari tapi bayangan tentang senyummu pagi itu seolah tak perna

Kurang Amal

“Dek, mamah udah transfer ya..” Begitulah kiranya sebuah pesan singkat yang ibuku kirimkan siang itu. Kalimat berisi lima karakter yang sangat menyenangkan bagi semua anak kost tentunya. Saat menerima pesan tersebut hatiku seolah berteriak girang sambil berkata, “ Yes , malam ini makan enak!” Begitulah, jika punya uang banyak aku akan kalap membeli makanan, pantas saja tubuh ini.......ah sudahlah. Sore harinya aku pergi dengan temanku ke salah satu kampus negeri yang terkenal di Bandung untuk mengambil sertifikat workshop yang sudah aku ikuti sebelumnya. Kita pergi naik motor dan sepanjang perjalanan aku dan temanku tidak banyak bicara hingga membuatku merasa bosan. Aku pun segera mengambil handphone yang aku simpan di tas gendongku untuk mengusir rasa bosan. Karena malas memutar tasku ke depan, aku pun meraba-raba bagian kecil dari tas gendongku sambil berusaha mengambil handphone yang disimpan di dalamnya. Handphone berhasil aku ambil, rasa bosan sepanjang perjalanan pun

Surat untuk Lucas

Jika sekarang semua orang sibuk menuliskan surat perkara teror yang sedang melanda negeriku ini, berbeda denganku, entahlah aku lebih memilih menuliskan surat untukmu. Kamu yang pernah ada, Lucas. Dalam tulisan ini mungkin akan aku ungkapkan semua kata yang ternyata mulutku tak pernah mampu mengutarakannya, sekuat apapun aku berusaha, tetap lidah ini kelu setiap kali memandangmu. Lucas, ini bukan tentang mengapa kamu pergi, tapi mengapa kamu datang kembali setelah menghilang begitu saja? Kamu kembali seperti tanpa ada yang salah, lalu seenaknya menghilang lagi. Permainan macam apalah ini? Jujur, ketika kau pergi tanpa bahasa, ada beribu tanya bersemayam dibenakku. Aku tahu, saat itu memang tak ada apapun antara kita. Tapi bagaimana dengan segala bentuk kabar yang kerap kali kau beri padaku sebelumnya? Bagaimana dengan semua sapaanmu dari ujung handphone -mu? Bagaimana dengan segala pertemuan yang selalu kau tawarkan padaku? Bagaimana dengan semua lagu yang selalu kau per

[CERPEN] Siluet di Legon Pari

Siluet di Legon Pari Oleh: Shela Gumilang Gemuruh ombak di Pantai Legon Pari memang selalu berhasil membuatku jatuh cinta, pasirnya yang putih nan lembut seakan memaksa untuk menelanjangi kakiku, tumpukkan karang yang tetap kokoh walau kerap kali diterjang ombak besar selalu menarik perhatianku. Andai aku bisa menjadi karang di Legon Pari, andai aku bisa menjadi sekokoh mereka mungkin kerapuhan hati ini tak akan menjadi masalah besar untukku. Ah, tapi rasanya aku terlalu munafik jika harus mengatakkan bahwa aku masih baik-baik saja sekarang. Sama seperti dulu, pantai yang berada di balik bukit di ujung Banten ini masih tetap sepi dan tenang, tapi sepi yang kurasakan kali ini berbeda. Kini aku hanya berjalan ditemani gemuruh ombak beserta buih-buih air laut yang sesekali terciprat ke arahku, bersama semilir angin khas pantai yang menemaniku menyusuri tepian Pantai Legon Pari. Gradasi kemerahan di atas awan Legon Pari pun kini seolah mempertegas keindahan pantai yang kia