Langsung ke konten utama

Unforgettable Moment: Workshop Redaksi Trans7 "Eksis Jadi Jurnalis TV" (Part 1)

Keluarga Besar Workshop Trans7 Eksis Abis Bandung
Sumber : Twitter Trans7





















Hampir setiap orang di dunia ini pasti pernah mengikuti kegiatan workshop, tapi mungkin hanya sebagian kecil orang yang akan merasa susah-move-on-dari-workshop. Salah satunya saya nih, yang masih kepikiran terus sisa-sisa kenangan workshop satu minggu yang lalu #cadaaaas.

Jadi tuh tanggal 11-12 September 2015 kemarin tim Redaksi Trans7 kerja sama bareng Himpunan Mahasiswa Jurnalistik Unpad Jatinangor ngadain workshop tentang dunia jurnalistik khususnya pada bidang media massa pertelevisian buat mahasiswa ataupun umum. Karena kuliah di Unpad jurusan jurnalistik adalah mimpi saya yang tak kesampaian tentu saja ini adalah kesempatan emas yang tidak mungkin saya lewatkan begitu saja, walaupun cuma dua hari seengganya ngerasain lah nginjek gedung fikom Unpad. Kebayang gak sih kalo anak jurusan jurnalistik aja mesti melawati berpuluh-puluh sks untuk bisa mengerti dunia jurnalistik, sedangkan saya yang memang menggemari dunia jurnalistik (tapi masih awam) hanya butuh waktu dua hari aja, kurang uhuy apalagi coba?

Sebenernya untuk ikut workshop  ini tuh butuh perjuangan juga nih, mulai dari susah dapet izin orang tua karena masalah lokasi yang terlalu jauh dan pergi pake motor, susah daftar karena pas transfer uang pendaftaran gagal mulu (udah pasrah banget pasti kuota peserta abis ternyata salah nulis nomor rekening), dan bingung mau tinggal di mana selama dua hari di Jatinangor, sampe akhirnya setelah berkeliling-keliling Nangor selama sejam lebih akhirnya sekitar pukul sembilan malem dapet juga kosan yang mau menampung saya dan sodara saya selama dua hari, itu pun hasil tawar-menawar yang maha-dahsyat karena yang punya kosan ga biasa ngasih semacam penginapan gitu tapi dengan segala pesona yang kupunya akhirnya yang punya kosan luluh juga. Singkat cerita nih ternyata itu kosan khusus cowok yang kamar mandinya di luar dan gak ada kuncinya dan yang paling dahsyat di lemari kamar kos saya itu ada tikusnya. What the………………

Oke lupakan masalah kamar kosan yang bikin gak-betah-banget-itu….

Tanggal 11 September 2015 tepatnya hari Jum’at acara workshop pun di mulai dari sekitar pukul 07.00-17.00. Udah rahasia umum sih kalo kampus Unpad Jatinangor itu luasnya gak ketulungan yang membuat saya dan sodara saya susah nyari lokasi workshop. Setelah muter-muter beberapa menit akhirnya saya dan sodara saya menemukan gedung fikom juga nih, langsung lah kita menuju lantai tiga gedung 4 fikom Unpad tersebut, sebelumnya daftar ulang dulu di lobby nya yaaa. Pas lihat ruangan tempat workshop ternyata pesertanya udah lumayan banyak yang hadir nih, saya pun dipersilahkan masuk oleh salah satu panitia yang stand by depan pintu dan saya duduk paling-depan-banget. Kenapa? Karena saya masuk kelompok satu yang beranggotakan Kak Riyan (Jakarta), Kak Eko (Unila-Lampung), Kak Ari (Univ.Langlang Buana-Bandung), Fahmi (Unpad-Jatinangor), Dewi (BSI-Bandung), Fannisa (Unpad-Jatinangor), Kak Tata (Unpad-Jatinangor), Kak Suci (Unpad-Jatinangor). FYI, gak semua dari kita murni anak fikom, salah satunya saya ini yang anak bisnis (uhuk.)

Di hari pertama workshop ini kita banyak diberi pengetahuan di dunia pertelevisian oleh narasumber yang luar biasa pokoknya.

Mulai dari persaingan televisi di Indonesia yang di jelaskan oleh Ibu Titin Rosmasari sebagai pemimpin redaksi, dari sini kita jadi tahu loh televisi mana yang nomor satu di Indonesia dan tayangan apa aja yang menjadi favorit masyarskat luas. Kemudian ada penjelasan mengenai bagaimana kita menjadi jurnalis tv seperti hal-hal ekstrim apa nih yang biasanya dialami wartawan, misalnya pas shooting di laut kena badai, ngeliput binatang liar yang mesti ekstra hati-hati, sampe nunggu berjam-jam dan gak boleh makan biar gak kehilangan berita. Bagian ini dijalesin sama ketua departemen di Redaksi yaitu Bapak Sukarya Wiguna (Pak Wi). Ada lagi nih ilmu baru yang di dapat, ini yang paling saya tunggu karena berkaitan dengan hobi saya yaitu tentang teknik penulisan berita tv yang di jelaskan oleh Mbak Octa yang merupakan produser di Redaksi, selanjutnya kita diajarkan juga tentang voice over dubbing (bukan dubsmash ya, guys..). Dubbing ini penting banget loh, karena agar berita yang kita sampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada pemirsa, di situ lah dubbing sangat di butuhkan. Meskipun dalam dubbing muka kita gak keliatan sama pemirsa tapiiiii ekspresi dalam men-dubbing ini sangat di butuhkan makannya biar jago nge-dubbing harus senam muka juga loh, pokonya ketika dubbing itu kita harus baper banget ya biar feel-nya tuh dapet, untuk bagian ini kita di kasih penjelasan sama Mbak Yolinda yang udah zuper banget nge-dubbingnya. Selanjutnya ada penjelasan mengenai PTC atau Piece To Camera atau On-Cam yang di jelaskan sama Kang Taufik Imansyah sang produser Redaksi yang merangkap juga sebagai presenter di Redaksi. On-cam ini yang biasa dilakuakan sama reporter secara langsung dari lokasi berita  untuk berinteraksi sama pemirsa, dan selanjutnya ada penjelasan mengenai penggunaan kamera oleh kang Harry Rossa yang gak suka di foto tapi hobi motion orang, terkahir kita diajari mengenai mengedit video nih sama Kak Bayu (ini orangnya unyu banget sumpah hahaha).

 Untuk kegiatan selanjutnya kita berinteraksi langsung dengan beberapa presenter dan reporter di Redaksi setelah sebelumnya istirahat sholat jumat dan makan siang dulu ya. Diantaranya ada Taufik Imansyah, Lianita Ruchyat, Lydia Wijaya, Roland Lagonda, Benny Dermawan dan Bima Sastranegara (koreksi nih kalo salah penulisan namanya) dari Sport7.

Nah para narasumber yang sudah mengisi acara di atas itu nantinya yang bakal jadi mentor untuk tiap kelompok yang akan terjun langsung ke lapangan (liputan) di hari kedua setelah pemberian materi di hari pertama. Dan beruntungnya kelompok satu yang dapat mentor Bang Roland Lagonda yang paling banyak fansnya nih, secara doi emang paling ganteng deh seriuuussssss.

Sebelum pulang, setiap kelompok wajib kumpul dulu sama mentor untuk briefing liputan besok harinya. Asik deh bisa ngobrol bareng sama Bang Roland hahaha. Jadi tuh kelompok satu kebagian ngeliput tentang zumba dance dan singkat cerita saya jadi reporternya nih yang bakal on-cam, jadi lah saya banyak berinteraksi face to face sama Bang Roland (uhuuuuy). Karena saya jadi reporter berarti saya harus partisipatif nih pas liputan, artinya saya harus ikutan zumba dance juga dan kebayang gak sih saya yang berbadan montok ini goyang zumba? Langsung turun 10kg hahahaha!!

Nah guys pasti penasaran kan gimana proses liputan kelompok satu? Pasti penasaran kan ilmu baru apa aja nih yang di dapat di hari ke dua workshop yang bikin susah move on ini. Nantikan ditulisan selanjutnya yaa hehe.
On-Cam





















To be continue….

Komentar

  1. Jangan lupa masukin foto team 1 workshop redaksi trans 7 ya... :) hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap fah, foto team 1 coming soon nanti di part 2 :D

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Kereeenn aceeelll kusukaaa.. :* :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayang desyu gak ikut, padahal ada anak fikom unisba juga looohh hehe

      Hapus

Posting Komentar

Mari berkomentar, mari berkawan! Ketahuilah, komentarmu sangat berarti. Terima kasih :))))

Postingan populer dari blog ini

Manis Pait Tukang Jarkom

Pernah denger istilah “Jarkom”? Pastilah ya pasti banget. Ini istilah paling fenomenal di kalangan anak SMA khususnya sih Mahasiswa. Gue sendiri pertama denger istilah ini pas jaman-jaman ospek kuliah, banyak benget yang ngomong “kalo ada info apa-apa jarkom ya” awalnya gue bingung sih apaan itu jarkom, tapi setelah gue nyari info ternyata jarkom ini sebenernya kata lain dari istilahnya anak alay “send all” yang lebih kekinian. Gitu. Sadar gak sadar istilah ini seolah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan keseharian mahasiswa khususnya. Gue yakin banyak mahasiswa yang hampir tiap harinya keluar istilah ini dari mulut mereka, yaa apalagi mereka para aktivis kampus. Bener gak? Kata orang pinter sih (baca:Google) jarkom itu kependekan dari “jaringan komunikasi” dimana satu orang dalam organisasi harus menyampaikan informasi dengan cara menyebarkannya melalui media elektronik ke semua anggota di organisasi tersebut. Biasanya sih orang humas yang jadi tukang jarkom. Namanya humas k

Naskah Berita, Liputan Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu

Sumber gambar: Google Objek wisata Situ Lengkong Panjalu merupakan perpaduan objek wisata alam, budaya dan ziarah yang terdapat di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Situ Lengkong Panjalu merupakan sebuah danau dengan luas 57,95 hektar dan kedalaman air sekitar 4 sampai 6 meter. Dengan menumpuh jarak 32 km dari Kota Ciamis kita sudah bisa sampai di tempat wisata ini.  Untuk masuk ke tempat wisata ini kita cukup merogoh kocek sebesar Rp. 3000/orang. Di tengah danau Situ Lengkong terdapat pulau yang disebut dengan Nusa Gede yang menjadi tujuan ziarah wisatawan. Nusa Gede pada awalnya merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu dan kini di dalamnya terdapat makam Hariang Kencana yang merupakan anak dari Prabu Sanghyang Borosngora yang merupakan Raja Islam pertama di Kerjaan Panjalu. Masyarakat Panjalu sendiri menyebut Hariang Kencana sebagai Syekh Panjalu. Menurut cerita dari mulut ke mulut masyarakat sekitar bahwa air yang terdapat di danau Situ Panjalu merupakan tetesan ai

[CERPEN] Januari

Januari Oleh: Shela Gumilang Hari itu adalah hari ke empat di bulan Januari saat tanpa sengaja kita dipertemukan kembali di alun-alun kota setelah beberapa bulan tak bersua. Saat itu ku pikir rasaku padamu tak lagi sama seperti dulu, ku kira aku sudah mati rasa padamu, namun nyatanya setelah melihat senyummu itu hari-hariku seperti menjadi rusak dibuatnya. Hanya karena seulas senyum, aku dibuat menggila karenanya. Tapi apa kau tahu bahwa setelahnya juga aku merasa sakit? Sungguh tak ada yang lebih sakit ketika kita harus bertemu kembali namun seolah sebelumnya tak pernah terjadi apa-apa diantara kita. Kau hanya tersenyum kepadaku, lalu aku merasa semakin tak waras karenanya dan kau pergi lagi begitu saja tanpa sepatah kata pun. Aku melihatmu melangkah pergi saat itu, berjalan melewatiku tanpa sedikit pun ingin menatapku lagi sedangkan lidahku kelu tak mampu hanya sekedar untuk memanggil namamu. Hari berganti hari tapi bayangan tentang senyummu pagi itu seolah tak perna