Siang itu, di bawah teriknya matahari yang menghiasi Alun-Alun Kota Bandung aku melihatnya untuk pertama kali. Dia Kirani, gadis cantik yang tak pernah lupa menggantungkan kamera dileher jenjangnya itu berhasil menarik perhatianku. Lalu entah untuk alasan apa tiba-tiba detak jantungku seperti tak bekerja dengan normal ketika aku melihat gadis itu mendekat ke arahku. “Hai,” seolah tanpa ada rasa bersalah sudah membuat detak jantungku berdetak berlebihan dia menyapaku. “Oh, hai,” balasku gugup. “Boleh aku duduk di sini? Spotnya bagus untuk mengambil foto.” Aku hanya mengangguk menanggapinya, entahlah hanya itu rasanya yang bisa kulakukan. Sampai akhirnya dia pun sibuk membidik setiap objek yang ada di depannya dengan kameranya itu dan dia akan tersenyum puas setiap kali melihat hasil bidikannya. Lalu senyumnya itu pun berhasil mengalihkan duniaku. “Kau menyukai fotografi?” Entah keberanian dari mana tiba-tiba saja mulutku bergerak dan bertanya padanya. “Iya, kata...
Writing always help