Langsung ke konten utama

Twitter dan LINE yang Tak Lagi Sama

Ngomongin soal sosial media pasti gak akan pernah ada habisnya, setiap tahun atau bahkan hampir setiap waktu pasti ada fitur-fitur baru yang mereka sediakan yang akan semakin membahagiakan hidup kamu selaku penikmat dunia maya dan setiap waktu pula manusia tidak pernah luput dari kegiatan update-nya. Tulisan kali ini sebetulnya tidak berbeda jauh dengan tulisan sebelumnya (Fenomena Official Account di LINE) hanya saja pada tulisan yang sekarang saya juga menambahkan Twitter sebagai salah satu sosial media yang kini sudah berubah wujud.

Akhir-akhir ini memang cukup banyak orang mengeluhkan atau mereka bilang sih “kangen timeline LINE yang dulu” katanya. Memang benar sih sekarang timeline isinya di dominasi oleh official account (yang kebanyakan) hasil share dan isinya curhat abis. Lengkapnya pernah saya tulis disini. Sekarang yang membuat saya merasa sedikit kecewa adalah adanya salah satu official account yang dulunya memang digunakan sebagai sumber informasi mengenai event-event yang akan diadakan atau informasi mengenai wisata bahkan kuliner di kota tempat saya tinggal berubah menjadi tempat curhat. Official account yang dulunya merupakan sumber informasi penting bagi para followers-nya kini dijadikan ajang curhat bagi para followers-nya. Oh tentu saja saya tidak menyalahkan orang yang ingin curhat di dunia maya karena saya sendiri adalah salah satu pengguna dunia maya yang terkadang suka curhat disana, salah satunya ya di blog ini. Bahkan kata-kata yang mereka buat untuk di share melalui official account sangat kreatif dan menghibur dan tentunya saya pun mengapresiasi hal tersebut. Hanya saja OA tersebut tidak memerhatikan waktu update-nya yang TERLALU SERING sehingga terkesan spam di timeline, setiap saat buka timeline isinya ‘begitu’ semua, orang mungkin akan menjadi bosan dan block akan menjadi pilihan terbaik. Katanya “gak suka? ya tinggal block!” Memang gak usah dibuat ribet. Tapi bukan masalah ribet atau ngga nya, namanya orang ya pasti selalu pengen ngeluarin unek-uneknya dulu.

Sekarang kita beralih nih ke Twitter. Kalo kebanyakan orang bilang “kangen timeline LINE yang dulu” kalo kata Shela sih lebih kangen timeline Twitter yang dulu. Mungkin sekarang udah jarang orang yang buka Twitter sehingga gatau kondisi tempat ngoceh terasyik ini sekarang udah kaya apa. Sedih banget tiap buka Twitter isinya sampah link Instagram, Path sampai Ask.Fm. Twitter bener-bener jadi ‘tempat sampah’. Awalnya Path dan Ig saya juga connect ke Twitter tapi setelah dipikir-pikir secara matang (elaaah..) buat apa juga ya…akhirnya saya pun bertobat dan dibersihkanlah Twitter dari sampah link-link tersebut. Saya mainin Twitter sejak tahun 2010 sampai sekarang. Dulu sih di zaman kejayaannya saya hampir setiap hari ngoceh di sana, memang benar tempat ngoceh paling asyik tuh ya Twitter. Sayang, sekarang tempat ngoceh ini jadi sepi, banyak ditinggalkan pemiliknya dan dijadikan tempat buang link ter-asyik kali ya kalo sekarang. Kalau saya sih jelas masih cinta Twitter, share blog pun melalui twitter hehe.   Beberapa waktu lalu sih memang saya sudah tidak begitu aktif di Twitter dan baru sekarang-sekarang saya asyik lagi ngoceh di @shelagumilang, silahkan follow (Lah…promosi..).

Dari Twitter saya mengenal dunia tulis menulis, dari Twitter saya menemukan orang-orang kreatif yang pandai merangkai kata dan dari Twitter juga saya belajar merangkai kata yang memang awalnya adalah unek-unek dihati. Aaahhh rindu Twitter yang dulu!!

Tapi mungkin rindu tinggallah rindu, yang dulu biarlah berlalu, katanya. Sekarang mungkin sudah bukan masanya lagi. Twitter pernah jaya, pun demikian dengan LINE. Manusia saja bisa berubah tak sama lagi seperti dulu, dan sosial media pun tak ingin kalah, tak selamanya mereka sama seperti dulu karena mereka pun bisa berubah layaknya power rangers, maksudnya layaknya manusia. Sekarang cukup puaslah kamu dengan bernostalgia tentang masa kejayaan mereka masing-masing yang sekarang tak lagi sama. 

Komentar

  1. yak.. true story. time line line yang dulu nggak serame ini dimana acc bertebaran.
    sedangkan tl twitter yang dulu itu ngangenin. dimana orang2 yang kita kenal masih aktif ngetweet. kalau sekarang, yang aktif palingan artis2 dan member jkt48..

    BalasHapus
  2. Dulu, saya juga suka nyepam link dari Instagram, Path, dan beberapa lainnya ke Twitter. Sekarang, baru sadar itu memang nyampah. Dan oh iya, dari 2010 saya juga lebih suka Twitter daripada media sosial yang lain. Lebih asyik.

    Saya mau follow kamu ah, kali aja bisa nulis novel bareng :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senangnya, ternyata banyak orang yang sepaham denganku hihiiii.

      Hahaha iya siapa tau ya :D sudah di follback, btw.

      Hapus

Posting Komentar

Mari berkomentar, mari berkawan! Ketahuilah, komentarmu sangat berarti. Terima kasih :))))

Postingan populer dari blog ini

Manis Pait Tukang Jarkom

Pernah denger istilah “Jarkom”? Pastilah ya pasti banget. Ini istilah paling fenomenal di kalangan anak SMA khususnya sih Mahasiswa. Gue sendiri pertama denger istilah ini pas jaman-jaman ospek kuliah, banyak benget yang ngomong “kalo ada info apa-apa jarkom ya” awalnya gue bingung sih apaan itu jarkom, tapi setelah gue nyari info ternyata jarkom ini sebenernya kata lain dari istilahnya anak alay “send all” yang lebih kekinian. Gitu. Sadar gak sadar istilah ini seolah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan keseharian mahasiswa khususnya. Gue yakin banyak mahasiswa yang hampir tiap harinya keluar istilah ini dari mulut mereka, yaa apalagi mereka para aktivis kampus. Bener gak? Kata orang pinter sih (baca:Google) jarkom itu kependekan dari “jaringan komunikasi” dimana satu orang dalam organisasi harus menyampaikan informasi dengan cara menyebarkannya melalui media elektronik ke semua anggota di organisasi tersebut. Biasanya sih orang humas yang jadi tukang jarkom. Namanya humas k

Naskah Berita, Liputan Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu

Sumber gambar: Google Objek wisata Situ Lengkong Panjalu merupakan perpaduan objek wisata alam, budaya dan ziarah yang terdapat di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Situ Lengkong Panjalu merupakan sebuah danau dengan luas 57,95 hektar dan kedalaman air sekitar 4 sampai 6 meter. Dengan menumpuh jarak 32 km dari Kota Ciamis kita sudah bisa sampai di tempat wisata ini.  Untuk masuk ke tempat wisata ini kita cukup merogoh kocek sebesar Rp. 3000/orang. Di tengah danau Situ Lengkong terdapat pulau yang disebut dengan Nusa Gede yang menjadi tujuan ziarah wisatawan. Nusa Gede pada awalnya merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu dan kini di dalamnya terdapat makam Hariang Kencana yang merupakan anak dari Prabu Sanghyang Borosngora yang merupakan Raja Islam pertama di Kerjaan Panjalu. Masyarakat Panjalu sendiri menyebut Hariang Kencana sebagai Syekh Panjalu. Menurut cerita dari mulut ke mulut masyarakat sekitar bahwa air yang terdapat di danau Situ Panjalu merupakan tetesan ai

[CERPEN] Januari

Januari Oleh: Shela Gumilang Hari itu adalah hari ke empat di bulan Januari saat tanpa sengaja kita dipertemukan kembali di alun-alun kota setelah beberapa bulan tak bersua. Saat itu ku pikir rasaku padamu tak lagi sama seperti dulu, ku kira aku sudah mati rasa padamu, namun nyatanya setelah melihat senyummu itu hari-hariku seperti menjadi rusak dibuatnya. Hanya karena seulas senyum, aku dibuat menggila karenanya. Tapi apa kau tahu bahwa setelahnya juga aku merasa sakit? Sungguh tak ada yang lebih sakit ketika kita harus bertemu kembali namun seolah sebelumnya tak pernah terjadi apa-apa diantara kita. Kau hanya tersenyum kepadaku, lalu aku merasa semakin tak waras karenanya dan kau pergi lagi begitu saja tanpa sepatah kata pun. Aku melihatmu melangkah pergi saat itu, berjalan melewatiku tanpa sedikit pun ingin menatapku lagi sedangkan lidahku kelu tak mampu hanya sekedar untuk memanggil namamu. Hari berganti hari tapi bayangan tentang senyummu pagi itu seolah tak perna