Langsung ke konten utama

Naskah Berita, Liputan Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu

Sumber gambar: Google






Objek wisata Situ Lengkong Panjalu merupakan perpaduan objek wisata alam, budaya dan ziarah yang terdapat di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Situ Lengkong Panjalu merupakan sebuah danau dengan luas 57,95 hektar dan kedalaman air sekitar 4 sampai 6 meter. Dengan menumpuh jarak 32 km dari Kota Ciamis kita sudah bisa sampai di tempat wisata ini. 

Untuk masuk ke tempat wisata ini kita cukup merogoh kocek sebesar Rp. 3000/orang. Di tengah danau Situ Lengkong terdapat pulau yang disebut dengan Nusa Gede yang menjadi tujuan ziarah wisatawan. Nusa Gede pada awalnya merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu dan kini di dalamnya terdapat makam Hariang Kencana yang merupakan anak dari Prabu Sanghyang Borosngora yang merupakan Raja Islam pertama di Kerjaan Panjalu. Masyarakat Panjalu sendiri menyebut Hariang Kencana sebagai Syekh Panjalu. Menurut cerita dari mulut ke mulut masyarakat sekitar bahwa air yang terdapat di danau Situ Panjalu merupakan tetesan air zamzam yang dibawa dalam keranjang oleh Prabu Borosngora yang telah berguru selama beberapa waktu di tanah suci Mekkah untuk mempelajari agama Islam, yang kemudian menyebarkan agama Islam di Panjalu. 
 
Untuk sampai ke Nusa Gede kita perlu menaiki sebuah perahu dengan membayar sewa perahu sebesar Rp. 6000/orang. Sebelum sampai di pintu Nusa Gede, kita diajak berkeliling danau Situ Lengkong untuk menikmati sejuknya pesona alam yang dikelilingi gunung dan pesawahaan khas pedesaan diatas perahu. Namun sangat di sayangkan karena kurangnya kesadaran dari masyrakat ataupun wisatawan yang berkunjung, pemandangan di sekitar danau ini terganggu oleh banyaknya sampah yang berserakan dan pada beberapa tempat terlihat seperti kurang terawat.

Selain bisa menikmati pemandangan di danau, kita juga bisa berbelanja buah tangan berupa baju khas Situ Lengkong Panjalu ataupun buah tangan lainnya yang banyak dijual di sini. 

Objek wisata ini pun banyak sekali dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah yang ada di Indonesia yang pada umumnya merupakan wisatawan yang berniat untuk melakukan ziarah ke makam Syekh Panjalu atau sekedar menikmati suasana sejuk khas pedesaan di sekitar Situ Lengkong.

Shela Novianti Gumilang, Ardiansyah Putra, melaporkan.











Komentar

  1. buat traveller pencinta pulau lombok yang suka jalan sendiri ala backpacker atau yang traveling dengan ngambil paket wisata lombok .. ada lagu yg pas sekali untuk tulisan ini.. judulnya : lombok i love you - #song #reggae #amtenar - makasih untuk tulisannya ini ya kakak.

    BalasHapus

Posting Komentar

Mari berkomentar, mari berkawan! Ketahuilah, komentarmu sangat berarti. Terima kasih :))))

Postingan populer dari blog ini

Manis Pait Tukang Jarkom

Pernah denger istilah “Jarkom”? Pastilah ya pasti banget. Ini istilah paling fenomenal di kalangan anak SMA khususnya sih Mahasiswa. Gue sendiri pertama denger istilah ini pas jaman-jaman ospek kuliah, banyak benget yang ngomong “kalo ada info apa-apa jarkom ya” awalnya gue bingung sih apaan itu jarkom, tapi setelah gue nyari info ternyata jarkom ini sebenernya kata lain dari istilahnya anak alay “send all” yang lebih kekinian. Gitu. Sadar gak sadar istilah ini seolah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan keseharian mahasiswa khususnya. Gue yakin banyak mahasiswa yang hampir tiap harinya keluar istilah ini dari mulut mereka, yaa apalagi mereka para aktivis kampus. Bener gak? Kata orang pinter sih (baca:Google) jarkom itu kependekan dari “jaringan komunikasi” dimana satu orang dalam organisasi harus menyampaikan informasi dengan cara menyebarkannya melalui media elektronik ke semua anggota di organisasi tersebut. Biasanya sih orang humas yang jadi tukang jarkom. Namanya humas k

[CERPEN] Januari

Januari Oleh: Shela Gumilang Hari itu adalah hari ke empat di bulan Januari saat tanpa sengaja kita dipertemukan kembali di alun-alun kota setelah beberapa bulan tak bersua. Saat itu ku pikir rasaku padamu tak lagi sama seperti dulu, ku kira aku sudah mati rasa padamu, namun nyatanya setelah melihat senyummu itu hari-hariku seperti menjadi rusak dibuatnya. Hanya karena seulas senyum, aku dibuat menggila karenanya. Tapi apa kau tahu bahwa setelahnya juga aku merasa sakit? Sungguh tak ada yang lebih sakit ketika kita harus bertemu kembali namun seolah sebelumnya tak pernah terjadi apa-apa diantara kita. Kau hanya tersenyum kepadaku, lalu aku merasa semakin tak waras karenanya dan kau pergi lagi begitu saja tanpa sepatah kata pun. Aku melihatmu melangkah pergi saat itu, berjalan melewatiku tanpa sedikit pun ingin menatapku lagi sedangkan lidahku kelu tak mampu hanya sekedar untuk memanggil namamu. Hari berganti hari tapi bayangan tentang senyummu pagi itu seolah tak perna