Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

KENAPA HARUS IPS???

Jangan pernah berkecil hati wahai kalian para dede gemez yang merasa gagal masuk IPA. Masuk IPS itu gak buruk kok serius deh. Jangan kemakan sama omongan orang-orang diluar sana yang bilang IPS itu gini lah, gitu lah. Padahal mereka yang ngomong itu bahkan belum pernah jadi anak IPS sama sekali. Jangan pernah merasa bahwa anak IPS itu selalu jadi nomor dua dan ga punya keunggulan apa-apa. Karena kami, anak IPS, juga punya alasan untuk   bangga jadi anak IPS. Gak percaya? Yuk simak sini deh!! Kuat Mental. Anak IPS nih kuat mental lho gaiisss. Gimana mereka ga kuat mental sih, anak IPS pasti sering banget merasa dianaktirikan, dinomor duakan, dicap gak bener dan sebagainya padahal ga semuanya kaya gitu, tapi mereka tetep bersikap sebiasa mungkin. Gak pernah menunjukan rasa sakit hatinya di depan orang-orang. Pernah gak sih kalian berpikir gimana perasaan anak IPS saat ada orang yang seolah-olah menyepelakan IPS? Dan sebenarnya ini yang jadi motivasi buat kami para anak IPS untuk

The Power Of Deadline

Kalo bicara soal deadline tentunya ini gak jauh-jauh dari waktu. Waktu, sesuatu yang sangat berharga dan gak akan bisa diulang kembali. Ibarat sejarah, hanya terjadi sekali seumur hidup. Waktu pun tidak pernah berhenti, terus berjalan seirama dengan kehidupan kita. Tapi waktu juga sangat terbatas, hanya 24 jam. Setelah pagi akan ada siang, kemudian datang sore hari lalu datanglah malam dan kembali pagi. Terus saja berputar seperti itu. Dan sebagai seorang mahasiswa yang selalu bertemankan tugas tiap malam, waktu 24 jam itu terasa kurang. Semester kemarin gue rasain banget kaya gitu…. Tiap hari selalu di kejar-kejar deadline tugas yang melambai-lambai terus, dan waktu 24 jam itu terasa kurang banget buat gue, temen-temen gue pun merasakan hal yang sama. Masalahnya gue gak suka gadang, soalnya kalo ngerjain tugas sambil dagang tuh bikin gak konsen kaya kalian sekarang yang gak menyadari kata sebelumnya adalah “dagang” bukan “gadang” dan kalian baca ulang dan meskipun kalian sadar sa

-Cerpen- Hujan Kemarin

Aku terlalu jatuh cinta dengan hujan, wangi yang dia tebarkan setelahnya membuatku merasakan kesejukan yang menepiskan segala rasa cemasku, terkadang pelangi penuh warna itu pun muncul setelah hujan membasahi tempat dimana aku berpijak, polesan warna di langit itu sangat memabukkan penglihatanku. Indah.  Sejuknya pun mulai menyeruak membahasi perasaanku hingga damai terasa. Apalagi hujan bisa membuat aku berlama-lama denganmu. Ah, sungguh ini yang paling aku suka. Tak banyak waktu kita bisa bersama, namun ketika hujan bersamamu semua rasa rindu yang menjadi-jadi bisa terbayarkan. Hujan memang paling pandai untuk menahanmu selalu ada di dekatku. Aku suka hujan, terlebih lagi menyukai dirimu. Aku tiba-tiba tersentak. Suara petir itu membuyarkan lamunanku, mengembalikanku ke alam nyata. Oh! Memori otakku kembali mengajakku berjalan-jalan mengelilingi masa lalu, semua yang telah berlalu kini teringat lagi, kini terkenang lagi. Tentang aku yang menyukai hujan dan dirimu, tentang aku y

Love and Difference

Jatuh cinta memang tak pernah mengenal waktu, tempat dan kondisi. Tak pernah mengenal kamu siapa dan dia siapa. Cinta selalu datang tiba-tiba pada siapapun itu, bahkan pada mereka yang katanya berbeda. Jatuh cinta memang bisa membahagiakan kita seketika dan melupakan semua perbedaan yang ada, seperti apa yang aku alami bersama dia. Bukankan kita diajarkan bagaimana bertoleransi? Bukankah dalam suatu hubungan mengajarkan kita untuk saling mengghargai? Bukankah orang bilang perbedaan itu indah? Tapi mengapa karena perbedaan ini kita harus berpisah? -Anne- *** Drrrtt….drrtt….Round and around we dance I’ll never stop falling in love with you….drrrtt…drrttt….. Terdengar ringtone lagu Falling In Love-nya Us the Duo dari handphone Anne, dengan semangatnya dia melihat nama orang yang tertera dilayar handphone lalu tersenyum dan segera mengangkatnya. “Ya, sayang?” Tanya Anne.   “Kita perlu bicara, aku jemput kamu sekarang.” Jawab Akbar cepat.   “Hah? Kok-----“ Sebelum selesai