Langsung ke konten utama

Tinggalkan Zona Nyamanmu!

Setiap orang pasti punya zona nyamannya masing-masing, termasuk gue. Gue nyaman menjadi orang yang jauh dari keramaian, gue suka kesunyian dan senang sendirian. Bukan, alasan yang terakhir itu bukan berarti gue seneng menjomblo, gue punya pacar kok, ehm. Maksudnya gue lebih senang menghabiskan waktu untuk me time dibandingkan dengan hangout diluar sama orang-orang. Gue sebenernya adalah tipe orang yang jarang atau susah bergaul, bahkan teman gue pun terhitung jari. Sifat anti sosial gue ini tertaman sejak awal gue masuk SMA, entahlah gue selalu merasa lebih betah menjadi orang yang asik sendiri. Saat SMA gue hanya mengenal, rumah dan sekolah. Udah itu aja.

Disini gue ingin sedikit bercerita sama kalian yang masih betah berdiam diri di zona nyamannya, bahwa keluar dari zona nyaman itu adalah hal yang menyenangkan. Jika kamu tetep diam di tempat, kamu tak akan pernah tahu bahwa dunia diluar sana lebih indah untuk kamu nikmati.

Sampai pada akhirnya, gue lulus SMA dan kuliah di Politeknik Negeri Bandung, saat kuliah gue berniat untuk keluar dari zona nyaman gue. Gue pengen bersosialisasi, biar masa kuliah gue gak sesepi masa SMA. Gue pengen punya banyak temen dan gue juga pengen punya pacar, karena SMA gue hampir sepi dari yang namanya teman atau bahkan pacaran, buat jelasnya bisa baca tulisan gue disini. Saat kuliah gue ikut beberapa organisasi, namun sayang di organisasi tersebut gue sama sekali gak menemukan apa itu nyaman, ceritanya udah  pernah gue tulis disini. Gue dilema. Gue pengen punya banyak teman tapi ikut organisasi malah bikin gue merasa sendiri, gue selalu merasa gak dianggap disana, lalu ada teman sekelas gue yang menawarkan untuk ikut komunitas olahraga yang dia ikutin dan gue diminta jadi manajer di komunitas tersebut. 
Ini adalah komunitas olahraga Flag Football yang ada di kampus gue, nama timnya Bandits. Flag football? Apa tuh? Namanya aja gue baru denger, jelas gue nolak tawaran itu. Tapi temen gue maksa terus, katanya “Ayolah Shel, kita latihan tiap hari Sabtu, buat ngisi waktu kamu daripada diem terus di kosan sendirian bosen lho.” Sebenernya diem-sendiri-dikosan itu adalah hal yang gue suka, tapi gue sadar, gue gak bisa gini terus, gue harus keluar dari zona nyaman gue. Akhirnya gue pun mengiyakan tawaran tersebut.

Sebelum jauh bercerita gue mau menjelaskan sedikit dulu tentang Flag Football. Flag Football merupakan versi mini dari American Football, karena dalam Flag Football tidak digunakan Tackle, bisa dibilang sejenis futsalnya sepak bola. Peralatan yang digunakan dalam Flag Football pun berbeda dengan American Football, dalam Flag Football kita hanya perlu menggunakan kaos olahraga dan bendera (flag) yang diikatkan di pinggang, sedangkan dalam American Football diperlukan helm dan protective gears.

Bergabung dengan Flag Football Polban atau Bandits awalnya bukan hal yang mudah bagi gue yang notabenenya susah bergaul dengan orang baru. Berkali-kali gue pengen keluar, karena kadang gue merasa gak ada kerjaan. Tiap latihan gue cuma duduk bete pinggir lapang lalu nagihin uang kas, itu pun kalau ada yang mau bayar. Jujur aja….susah nagih uang kas sama mereka, padahalkan itu untuk kesejahteraan mereka juga. Tapi entah kenapa ada sesuatu hal yang gak bisa gue jelasin yang bikin gue bertahan jadi manajer Bandits, dan bayangkan gue mulai bisa membuka diri gue di Bandits itu kurang lebih setelah setahun gue bareng-bareng sama mereka. Oiya, gue jadi manajer gak sendirian ada, Jayanti, Teh Venny dan Teh Astari, tapi tahun ini manajer sudah bertambah lagi dan total ada delapan manajer walaupun gak selalu kumpul berdelepan sih.

Setelah satu tahun bareng-bareng ngelewatin waktu sama mereka, gue sadar banyak moment-moment seru yang sebenernya secara gak sadar berhasil bikin gue keluar dari zona nyaman gue dan menemukan kenyamanan baru gue bersama Bandits. Kepanasan bareng, keujanan bareng, kecewa bareng karena kalah, bahagia bareng karena menang, bahkan hidung gue pun sudah sangat akrab dengan aroma keringat mereka.  Kini gue pun udah terbiasa menikmati rasa cape, panas, keringetan, bikin muka kering, bikin muka jadi belang karena selalu duduk cantik pinggir lapang nyatet play atau statistik pemain yang sebenernya selalu bikin pusing sendiri dan suka kecewa liat gambar play yang gue buat lebih mirip telor mata sapi. Tapi gue tetep seneng dan menikmatinya. Selain itu, gue juga suka ketika gue mulai teriak-teriak pinggir lapang nyemangatin mereka, karena gue bisa apa lagi selain berteriak memberi semangat? Mau main gak bisa. Kadang sedih juga sih kalo gue cuma bisa berdiri di side line, rasanya pengen ikut ngerasain langsung adrenalin di lapangan kaya apa, bantuin mereka main gitu hehehe. Oiya, anak yang main FF itu semuanya cowok dan yang cewek-cewek bertugas memberi dorongan semangat di pinggir lapang #tsaaahh.

Bersama Bandits gue merasa menemukan keluarga baru. Apalagi pas ada acara College Bowl, itu adalah Liga antar Universitas di Indonesia. Tim atau Universitas yang ikut main seinget gue ada Konigs Tiger dari Unpad, Ganesha Touchdown dari ITB, Telkom Dire Wolf dari Telkom Bandung, ITS, UI, UNAIR, UGM dan UNDIP. Btw, yang luar Bandung itu gue lupa nama tim nya hehe dan selamat kepada tuan rumah Tim Konigs Tiger dari Universitas Padjajaran yang berhasil memenangkan kompetisi ini.

Balik lagi ke cerita gue.

Pas College Bowl kita nginep selama tiga hari berturut-turut di salah satu rumah manajer FF Bandits. Kenapa sampai nginep? Soalnya kita main tiap pagi dan jarak Polban-Jatinangor itu jauh banget. Dan moment nginep ini adalah moment dimana gue bener-bener ngerasa deket banget sama mereka. Mulai dari masakin sarapan, makan siang sampe makan malem buat mereka, bangunin mereka, ngurusin yang sakit walau sedikit manja hahaha. Dan tanpa gue sangka anak-anak FF ternyata ngasih gue kejutan ulang tahun buat gue bukan buat gue doang juga sih, tapi buat Jayanti sama Yudhea yang kebetulan ulang tahun di bulan yang sama, walaupun sedikit agak telat sih tapi itu bener-bener best moment banget. *Peluk anak Bandits satu-satu*

 Begitulah sedikit cerita gue bersama anak-anak FF Polban Bandits. Cerita yang akan selalu menjadi kenangan, cerita yang menjadi saksi bahwa gue bisa keluar dari zona nyaman gue. Terima kasih Bandits. Terima kasih untuk segala cape, kesel, bosen, bete, bahagia, ketawa, kenyang yang gue rasain bareng kalian. Hidup gue kini gak sesepi masa SMA gue!
Walaupun tim Bandits belum pernah jadi juara tapi gue yakin suatu saat nanti mereka akan jadi juara. Karena percayalah dibalik para juara ada manajer cantik yang hebat. Hahahahaha

Gue harap kalian yang baca tulisan ini dan masih berada dalam zona nyamannya, segera lah keluar, lihat dunia luar sana. Ada sesuatu yang indah yang perlu kamu nikmati!


Tulisan ini diikut sertakan dalam lomba Better Outside. 

Betteroutside

Bersama tim Offense
Bersama tim Deffense
All team
Ready Set Hut

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manis Pait Tukang Jarkom

Pernah denger istilah “Jarkom”? Pastilah ya pasti banget. Ini istilah paling fenomenal di kalangan anak SMA khususnya sih Mahasiswa. Gue sendiri pertama denger istilah ini pas jaman-jaman ospek kuliah, banyak benget yang ngomong “kalo ada info apa-apa jarkom ya” awalnya gue bingung sih apaan itu jarkom, tapi setelah gue nyari info ternyata jarkom ini sebenernya kata lain dari istilahnya anak alay “send all” yang lebih kekinian. Gitu. Sadar gak sadar istilah ini seolah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan keseharian mahasiswa khususnya. Gue yakin banyak mahasiswa yang hampir tiap harinya keluar istilah ini dari mulut mereka, yaa apalagi mereka para aktivis kampus. Bener gak? Kata orang pinter sih (baca:Google) jarkom itu kependekan dari “jaringan komunikasi” dimana satu orang dalam organisasi harus menyampaikan informasi dengan cara menyebarkannya melalui media elektronik ke semua anggota di organisasi tersebut. Biasanya sih orang humas yang jadi tukang jarkom. Namanya humas k

Naskah Berita, Liputan Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu

Sumber gambar: Google Objek wisata Situ Lengkong Panjalu merupakan perpaduan objek wisata alam, budaya dan ziarah yang terdapat di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Situ Lengkong Panjalu merupakan sebuah danau dengan luas 57,95 hektar dan kedalaman air sekitar 4 sampai 6 meter. Dengan menumpuh jarak 32 km dari Kota Ciamis kita sudah bisa sampai di tempat wisata ini.  Untuk masuk ke tempat wisata ini kita cukup merogoh kocek sebesar Rp. 3000/orang. Di tengah danau Situ Lengkong terdapat pulau yang disebut dengan Nusa Gede yang menjadi tujuan ziarah wisatawan. Nusa Gede pada awalnya merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu dan kini di dalamnya terdapat makam Hariang Kencana yang merupakan anak dari Prabu Sanghyang Borosngora yang merupakan Raja Islam pertama di Kerjaan Panjalu. Masyarakat Panjalu sendiri menyebut Hariang Kencana sebagai Syekh Panjalu. Menurut cerita dari mulut ke mulut masyarakat sekitar bahwa air yang terdapat di danau Situ Panjalu merupakan tetesan ai

[CERPEN] Januari

Januari Oleh: Shela Gumilang Hari itu adalah hari ke empat di bulan Januari saat tanpa sengaja kita dipertemukan kembali di alun-alun kota setelah beberapa bulan tak bersua. Saat itu ku pikir rasaku padamu tak lagi sama seperti dulu, ku kira aku sudah mati rasa padamu, namun nyatanya setelah melihat senyummu itu hari-hariku seperti menjadi rusak dibuatnya. Hanya karena seulas senyum, aku dibuat menggila karenanya. Tapi apa kau tahu bahwa setelahnya juga aku merasa sakit? Sungguh tak ada yang lebih sakit ketika kita harus bertemu kembali namun seolah sebelumnya tak pernah terjadi apa-apa diantara kita. Kau hanya tersenyum kepadaku, lalu aku merasa semakin tak waras karenanya dan kau pergi lagi begitu saja tanpa sepatah kata pun. Aku melihatmu melangkah pergi saat itu, berjalan melewatiku tanpa sedikit pun ingin menatapku lagi sedangkan lidahku kelu tak mampu hanya sekedar untuk memanggil namamu. Hari berganti hari tapi bayangan tentang senyummu pagi itu seolah tak perna