Langsung ke konten utama

Hitam Putih Abu-Abu

Hallo Readers! Akhirnya setelah hiatus dari dunia blogging selama satu bulan lebih gue bisa nulis lagi. Apa kabar kalian? Kangen sama tulisan gue? #pedeajasih
FYI kemarin-kemarin gue disibukan sama tugas kuliah dan UAS yang bikin gue kehilangan inspirasi buat nulis, sekarang juga gue agak sedikit “maksa” buat nulis meskipun sebenarnya belum ada inspirasi yang kuat sih hehe tapi ya iseng-iseng aja gue nulis sekalian nunggu buka puasa.

Tulisan ini terinspirasi dari salah satu blognya ade kelas gue yang nyeritain tentang pengalaman SMA nya yang indah itu. Saat gue baca gue cuma bisa senyum pahit gitu deh, kenapa? Masa-SMA-nya-yang-indah-itu berbanding terbalik sama masa SMA gue. Bukan! Bukan masa-SMA-gue-gak-indah tapi ya masa putih-abu gue itu biasa aja. Flat. Kalimat “Masa putih-abu adalah masa yang paling indah” itu yang kebanyakan tentang pertemanan dan percintaan sungguh gak berlaku buat gue.

Tentang Pertemanan. Gue ngerasa gak punya banyak temen pas SMA. Mungkin efek dari pindah sekolah sih. Di sekolah gue yang pertama gue cuma kenal sama teman-teman di kelas X-6 dan itu pun gak semuanya deket, di luar X-6 memang ada tapi ya sebatas kenal aja sih. Lalu naik ke kelas XI gue masih sekolah di sekolah yang sama  tapi di kelas XI gue cuma satu bulan dan belum terlalu deket sama anak-anaknya sampai akhirnya gue pindah sekolah dan gue cuma-deket-sama-temen-sekelas-gue-doang di sekolah gue yang baru. Memang ada yang dari luar kelas pun tapi ya gitu sebatas tahu. Semasa SMA juga gue termasuk orang yang individual, dan itu juga yang jadi alasan gue gak pernah ikut acara anak-anak kelas. Temen-temen gue ulang tahun gue gak dateng, temen-temen gue pada liburan gue gak ikut, temen-temen gue pada main ke rumah wali kelas gue gak ikut, temen-temen gue pada bukber gue gak ada. Memang sih ada alasan yang masuk akal kenapa gue gak ikut tapi yaa tetep aja gue jarang ikut acara anak-anak kelas.

Gue juga gak aktif organisasi pas SMA yang semakin menguatkan bahwa temen-temen gue itu emang dikit banget. Di kelas gue deket sama salah seorang temen yang bisa di bilang seorang aktifis lah dan dia juga sama kaya gue…murid baru. Tapi karena dia aktif di organisasi ya gak heran kalau teman-temannya banyak. Gue sering ke kantin bareng dia dan di jalan dia sempet-sempetnya “say hello” dan ngobrol sama beberapa temen yang dia kenal lalu gue di kacangin dan temen-temennya dia selalu ngeliat gue dengan tatapan siapa elo. Itu sungguh gak asyik.

Tentang Percintaan. Ah ini dia…… Perjalanan awal gue di SMA adalah perjalanan awal gue galau. Waktu itu, awal masuk SMA gue di putusin eh ngga ngga tapi lebih tepatnya gue-ditinggalin-gitu-aja-tanpa-ada-kata-putus. Percayalah…diputusin itu gak ada apa-apanya daripada di-tinggalin-tanpa-di-putusin. Sakit. Gue berasa di gantung, gue butuh kepastian. Sampai sekarang gue masih di gantung, sampai sekarang gue masih butuh kepastian. Sebenernya gue udah coba move on tapi semua gagal semua kandas. Pernah gue ngerasain yang namanya jatuh cinta lagi pas jaman SMA itu tapi gue cuma di kasih harapan kosong. Ini bukan PHP salah paham guys dimana si cewek nya yang terlalu ke-pede-an, tapi ini bener-bener di php-in. Dia itu selalu ngasih kode ke gue, gue kasih kode balik tapi gak di tembak-tembak. Sampai akhirnya gue dapet sms dari dia yang isinya kurang lebih adalah sebuah tawaran. Tawaran buat jadi pacar dia. Gak langsung gue bales sih, gue baca berulang-ulang tuh sms. Gue bahagia. Gue seneng. Akhirnya…… Tapi tiba-tiba sebelum gue bales smsnya dia sms gue lagi “Sorry Shel tadi hp aku di bajak anak-anak.” Udah sih gitu aja. Singkat dan datar. Tapi efeknya gak se-singkat itu gak se-datar itu. Efeknya masih membekas sampai sekarang. Pas gue baca sms dia dalam hati gue ini berasa ada gunung berapi yang siap meletus mengeluarkan asap panas yang siap memporak-porandakan seluruh kepercayaan gue akan cinta. Lutut gue lemes. Senyum gue pudar. Sakit.  Gak lama dia minta maaf sama gue terus jadian sama ade kelas gue. Gimana bisa gue maafin??? Sakitnya tuh disini… *pegangdada*

Dari situ gue mulai tutup mata, telinga dan hati gue tentang cinta sampai sekarang. Singkatnya sih gue jomblo menahun. Gue gak sedih karena ini emang pilihan gue, gue selalu menolak mereka yang hadir, gue selalu dingin sama mereka yang hadir. Belum siap buka hati lagi hahaha karena gue masih ngarep sama dia, dia-yang-ninggalin-gue-tanpa-ada-kata-putus #ternyatabelummoveon.

Di masa SMA juga gue banyak ketemu sama temen-temen SMP yang dulunya cupu abis jadi gaul abis. Dia yang dulu gak pacaran sekarang gonta-ganti pacar terus. Dia yang dulu pemalu sekarang malu-maluin. Dia yang dulu pendiem sekarang jadi alayers. Dia yang dulu masih cabe rawit sekarang jadi cabe-cabean. Tiap detik upload foto ke facebook pake bb, dia juga sering update “invite pin gw yaa..” lalu mengumbar-umbar pin nya di dunia maya keliatan banget #jomblogaklaku dan sekarang gue yang ngerasa jadi cupu abis L

Ada satu lagi masa putih abu gue yang suram. Terlalu panjang kalau harus gue ceritain disini. Singkatnya adalah tentang bingungnya nyari tempat kuliah, dimana gue di terima di PTN yang justru bukan yang gue pengen dan di tolak di PTN yang gue pengen bangeuuutttzzzzzzzz. Oke-oke mungkin buat kalian yang ngaku setuju sama kalimat “masa putih abu adalah masa yang paling indah” juga pernah ngerasain yang namanya bingung nyari tempat kuliah tapi gue yakin kalau masa pertemanan dan percintaan kalian jauh lebih indah dari gue kan? :’)

Ya begitulah hitam-putihnya masa putih-abu gue, yang akan selalu jadi kenangan buat gue ya meskipun agak pahit sih tapi gue seneng karena dengan ngerasa kalau masa SMA bukan masa paling indah maka gue adalah orang yang anti mainstream. Hahahahaha.

Tapi gue tetep bersyukur dengan masa SMA gue yang yeaah flat itu, dari ke-flat-an masa SMA gue akhirnya gue dapet kebahagian di masa kuliah gue. Gue punya temen yang luar biasa, yang udah kayak keluarga ke-dua bagi gue. Kalau buat urusan cinta ya ya ya emang gue belum pernah jatuh cinta lagi setelah sekian lama. Tapi itu bukan masalah besar sih, gue masih punya temen yang luar biasaaaaahhhh!!!!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manis Pait Tukang Jarkom

Pernah denger istilah “Jarkom”? Pastilah ya pasti banget. Ini istilah paling fenomenal di kalangan anak SMA khususnya sih Mahasiswa. Gue sendiri pertama denger istilah ini pas jaman-jaman ospek kuliah, banyak benget yang ngomong “kalo ada info apa-apa jarkom ya” awalnya gue bingung sih apaan itu jarkom, tapi setelah gue nyari info ternyata jarkom ini sebenernya kata lain dari istilahnya anak alay “send all” yang lebih kekinian. Gitu. Sadar gak sadar istilah ini seolah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan keseharian mahasiswa khususnya. Gue yakin banyak mahasiswa yang hampir tiap harinya keluar istilah ini dari mulut mereka, yaa apalagi mereka para aktivis kampus. Bener gak? Kata orang pinter sih (baca:Google) jarkom itu kependekan dari “jaringan komunikasi” dimana satu orang dalam organisasi harus menyampaikan informasi dengan cara menyebarkannya melalui media elektronik ke semua anggota di organisasi tersebut. Biasanya sih orang humas yang jadi tukang jarkom. Namanya humas k

Naskah Berita, Liputan Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu

Sumber gambar: Google Objek wisata Situ Lengkong Panjalu merupakan perpaduan objek wisata alam, budaya dan ziarah yang terdapat di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Situ Lengkong Panjalu merupakan sebuah danau dengan luas 57,95 hektar dan kedalaman air sekitar 4 sampai 6 meter. Dengan menumpuh jarak 32 km dari Kota Ciamis kita sudah bisa sampai di tempat wisata ini.  Untuk masuk ke tempat wisata ini kita cukup merogoh kocek sebesar Rp. 3000/orang. Di tengah danau Situ Lengkong terdapat pulau yang disebut dengan Nusa Gede yang menjadi tujuan ziarah wisatawan. Nusa Gede pada awalnya merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu dan kini di dalamnya terdapat makam Hariang Kencana yang merupakan anak dari Prabu Sanghyang Borosngora yang merupakan Raja Islam pertama di Kerjaan Panjalu. Masyarakat Panjalu sendiri menyebut Hariang Kencana sebagai Syekh Panjalu. Menurut cerita dari mulut ke mulut masyarakat sekitar bahwa air yang terdapat di danau Situ Panjalu merupakan tetesan ai

[CERPEN] Januari

Januari Oleh: Shela Gumilang Hari itu adalah hari ke empat di bulan Januari saat tanpa sengaja kita dipertemukan kembali di alun-alun kota setelah beberapa bulan tak bersua. Saat itu ku pikir rasaku padamu tak lagi sama seperti dulu, ku kira aku sudah mati rasa padamu, namun nyatanya setelah melihat senyummu itu hari-hariku seperti menjadi rusak dibuatnya. Hanya karena seulas senyum, aku dibuat menggila karenanya. Tapi apa kau tahu bahwa setelahnya juga aku merasa sakit? Sungguh tak ada yang lebih sakit ketika kita harus bertemu kembali namun seolah sebelumnya tak pernah terjadi apa-apa diantara kita. Kau hanya tersenyum kepadaku, lalu aku merasa semakin tak waras karenanya dan kau pergi lagi begitu saja tanpa sepatah kata pun. Aku melihatmu melangkah pergi saat itu, berjalan melewatiku tanpa sedikit pun ingin menatapku lagi sedangkan lidahku kelu tak mampu hanya sekedar untuk memanggil namamu. Hari berganti hari tapi bayangan tentang senyummu pagi itu seolah tak perna